Kento Momota: Perjalanan Sang Maestro Bulutangkis Jepang

Kento Momota lahir pada 1 September 1994 di Mitoyo,

Prefektur Kagawa, Jepang. Sejak masa kecil, ia telah menunjukkan bakat luar biasa di bidang bulutangkis. Kariernya mulai bersinar ketika dia berhasil menjadi juara dunia junior pada tahun 2012. Dengan teknik tinggi dan semangat juang yang besar, ia dengan cepat naik ke tingkat senior dan menjadi andalan tim nasional Jepang.

Momota dikenal sebagai pemain yang sangat teknikal dan sabar.

Ia bergantung pada rally panjang, kontrol bola presisi, dan pertahanan yang hampir tak bisa ditembus. Gaya bermain ini menjadi ciri khasnya dan menjadikannya sangat dihormati di pentas dunia.
Masa Keemasan dan Dominasi Dunia
Menduduki Puncak Dunia
Tahun 2018 hingga 2019 bisa dianggap sebagai masa keemasan Kento Momota. Pada periode ini, ia mendominasi hampir semua turnamen besar. Ia menjadi juara dunia pada 2018 dan 2019, serta memenangkan gelar-gelar bergengsi seperti All England, Indonesia Open, dan BWF World Tour Finals.
Pada tahun 2019, Momota mencetak rekor luar biasa dengan meraih 11 gelar dalam satu musim — jumlah terbanyak yang pernah diraih oleh pemain tunggal putra dalam satu tahun kalender. Dominasi ini menjadikannya sebagai pemain nomor satu dunia versi BWF dan memperkuat reputasinya sebagai salah satu pebulutangkis terbaik dalam sejarah Jepang.
Gaya Bermain yang Menginspirasi
Tidak seperti banyak pemain agresif lainnya, Momota dikenal karena gaya bermain yang lebih strategis dan defensif. Ia mampu mengatur tempo permainan, menggiring lawan ke posisi sulit, dan memanfaatkan celah dengan pukulan akurat. Kepiawaiannya dalam membaca permainan membuatnya menjadi lawan yang sangat sulit dikalahkan.
Tantangan Besar dan Pensiun
Kecelakaan dan Dampaknya
Namun, karier cemerlang Momota sempat terganggu oleh peristiwa tragis. Pada Januari 2020, setelah menjuarai Malaysia Masters, ia mengalami kecelakaan mobil yang mengakibatkan cedera serius pada wajah dan matanya. Cedera ini memberikan dampak besar pada performanya di lapangan, terutama pada penglihatannya yang terganggu.
Pasca-kecelakaan, Momota berupaya untuk kembali ke performa terbaik, tetapi hasil yang diraihnya tidak seperti sebelumnya. Penampilannya di Olimpiade Tokyo 2020 pun jauh dari harapan, dan sejak saat itu performanya terus menurun.
Akhir Perjalanan Internasional
Pada April 2024, Kento Momota mengumumkan pengunduran dirinya dari bulutangkis internasional. Ia mengungkapkan keputusan tersebut menjelang Piala Thomas 2024, yang merupakan turnamen terakhirnya bersama tim nasional Jepang. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan kondisi fisik dan performa yang tidak lagi optimal.
Warisan Sang Legenda
Inspirasi Bagi Generasi Muda
Kento Momota meninggalkan warisan besar dalam dunia bulutangkis, terutama untuk Jepang. Ia bukan hanya simbol kesuksesan, tetapi juga contoh kerja keras, disiplin, dan ketekunan. Banyak pemain muda Jepang terinspirasi oleh perjalanan dan dedikasinya dalam mengharumkan nama negara di level dunia.
Meskipun telah pensiun dari kancah internasional, nama Kento Momota akan terus dikenang sebagai salah satu legenda bulutangkis terbaik yang pernah dimiliki Jepang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *